Panbil Group Lakukan Pendekatan Berbasis Pemenuhan Hak Warga Pulau Tanjung Sauh Terdampak PSN


KEPRI7.COM, BATAM -
PT Batamraya Sukses Perkasa (BSP), bagian dari Panbil Group, menegaskan komitmennya dalam melaksanakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Tanjung Sauh dengan pendekatan berbasis pemenuhan hak masyarakat terdampak.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

PSN Kawasan Industri Tanjung Sauh, yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2024, berlokasi di Pulau Tanjung Sauh, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Proyek ini menargetkan pengembangan lahan seluas 840,67 hektar untuk kawasan industri yang berfokus pada sektor otomotif, suku cadang, elektronik, dan peralatan rumah tangga.

Komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan dan Masyarakat

Panbil Group, melalui PT BSP, menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Sebelum memulai proyek, perusahaan telah melakukan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) secara komprehensif untuk mengidentifikasi potensi dampak lingkungan dan merumuskan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Noni Kusnita, Public Relation Panbil Group, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk melakukan dialog konstruktif dengan masyarakat setempat. 

“Kami menyadari bahwa setiap perubahan besar dalam komunitas dapat menimbulkan kekhawatiran. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan mencari solusi yang baik untuk semua pihak,” ujarnya.

PT BSP juga memastikan bahwa pemindahan masyarakat terdampak dilakukan dengan pendekatan humanis. Langkah-langkah telah diambil untuk menjamin hak dan kesejahteraan warga, termasuk pemberian kompensasi yang adil dan penyediaan fasilitas serta infrastruktur baru di lokasi relokasi, seperti rumah layak huni.

 Fasilitas dan Dampak Ekonomi

KEK Tanjung Sauh akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk pelabuhan modern dengan Container Port, Terminal, Bulk & Liquid Commodities, dan Energy Terminal.

Fasilitas ini diharapkan dapat memudahkan kegiatan ekspor-impor dan logistik. Selain itu, infrastruktur penunjang akan dilengkapi dengan sistem energi cerdas, seperti panel surya, turbin angin, dan pembangkit listrik berbahan bakar gas atau hidrogen.

Dengan fasilitas yang lengkap dan fokus pada industri strategis, KEK Tanjung Sauh diproyeksikan mampu menarik minat investor dari dalam dan luar negeri, serta membuka puluhan ribu lapangan kerja. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional.

Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan


PT BSP meyakini bahwa pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan dapat berjalan seiring. Perusahaan berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup sambil mendorong pertumbuhan ekonomi Batam dan sekitarnya.

Dengan target pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8%, PT BSP berharap dapat menarik lebih banyak investasi berkualitas untuk mendukung percepatan pembangunan.

“Melalui pendekatan yang inklusif dan transparan, kami yakin dapat mencapai pengembangan investasi yang membawa manfaat bagi semua pihak,” pungkas Noni Kusnita. (K7/ddr)



Lebih baru Lebih lama